Kamis, 03 Juli 2014

Menciptakan Media Pembelajaran Yang Kondusif

"+"



MENCIPTAKAN
MEDIA PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF



          Media merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengajaran. Pandangan ini tidak berlebihan karena dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan meningkatkan efisiensi proses serta mutu hasil pendidikan.[1] Media dan sumber belajar dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar. Contohnya di sawah percobaan, kebun bibit, kebun binatang, tempat wisata, museum, perpustakaan umum, surat kabar, majalah, radio, sanggar seni, sanggar olah raga, dan televisi. Disamping itu buku pelajaran, buku bacaan, dan laboratorium sekolah juga tersedia semakin baik. Guru dapat memanfaatkan media dan sumber belajar dengan mempertimbangkan efektifitasnya sebagai berikut:
a  Sejauhmana media dan sumber belajar bermanfaat dalam mencapai sasaran belajar.
b  Sejauhmana manfaat isi pengetahuan yang terdapat dalam surat kabar, majalah, radio, televisi, museum dan kantor-kantor untuk pokok bahasan tertentu.
c  Apakah isi pengetahuan di kebun bibit, kebun binatang, perpustakaan umum bermanfaat bagi pokok bahasan tertentu. Jika ya, maka guru harus memanfaatkan dan membuat program karya wisata.[2]
            Penggunaan media/sarana pembelajaran bagi anak prasekolah harus dipersiapkan guru sedemikian rupa. Hal ini penting karena menyangkut kebutuhan ruang bagi masing-masing anak baik di dalam maupun diluar ruang belajar.[3] Disisi lain terdapat klasifikasi tentang penyiapan peralatan untuk anak usia awal menurut area perkembanganya, yaitu:
a  Perkembangan fisik, perlengkapan penunjangnya adalah alat panjatan, mainan beroda, balok-balok, ban, bola, sepatu tali, mute untuk dironce, kartu dengan pola, papan keseimbangan, tangga, gunting, alat perkayuan, alat-alat untuk main pasir, serta alat lain yang memungkinkan anak mengembangkan koordinasi otot besar dan halus.
b    Perkembangan sosial, memerlukan alat yang berhubungan dengan kantor pos, alat yang biasa dijual di toko kelontong, alat rumah tangga, dan alat lain yang mendorong anak untuk bermain atau bekerja sama.
c    Perkembangan intelektual, memerlukan alat berupa: binatang, tanaman, alat untuk dimanipulasi, pasir, air, kayu balok, papan titian,  gelas, ukuran, alat mainan yang berpasangan, buku, daun, bunga, puzzle, dan sebagainya.
d  Perkembangan kreativitas, memerlukan berbagai alat gambar/lukis, berbagai macam ukuran, bentuk dan kualitas kertas, pensil berwarna, lilin, biji-bijian, gunting, krayon, sedotan dan seterusnya.
e Perrkembangan bahasa, membutuhkan buku, tape, kartu yang dapat mengembangkan bahasa, cerita, bermain jari-jemari, boneka, wayang, buku buatan anak sendiri, baju, kunjungan luar, situasi sosial, bermain pura-puta, kesempatan untuk bertemu dengan orang lain.
f  Perkembangan emosi, memerlukan alat yang dapat membuat anak berhasil melakukan, manantang tetapi tidak membuat frustasi, mainan yang membuat anak mampu.[4]


[1] Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2002, Hlm. 65
[2]  Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, Hlm. 36
[3] Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, Hlm. 154
[4]  Ibid., Hlm. 156-157
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar