MENCIPTAKAN
MEDIA
PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF
Media
merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengajaran. Pandangan ini
tidak berlebihan karena dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran
dan meningkatkan efisiensi proses serta mutu hasil pendidikan.[1]
Media dan sumber belajar dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar. Contohnya
di sawah percobaan, kebun bibit, kebun binatang, tempat wisata, museum,
perpustakaan umum, surat kabar, majalah, radio, sanggar seni, sanggar olah
raga, dan televisi. Disamping itu buku pelajaran, buku bacaan, dan laboratorium
sekolah juga tersedia semakin baik. Guru dapat memanfaatkan media dan sumber
belajar dengan mempertimbangkan efektifitasnya sebagai berikut:
a Sejauhmana
media dan sumber belajar bermanfaat dalam mencapai sasaran belajar.
b Sejauhmana
manfaat isi pengetahuan yang terdapat dalam surat kabar, majalah, radio,
televisi, museum dan kantor-kantor untuk pokok bahasan tertentu.
c Apakah
isi pengetahuan di kebun bibit, kebun binatang, perpustakaan umum bermanfaat
bagi pokok bahasan tertentu. Jika ya, maka guru harus memanfaatkan dan membuat program
karya wisata.[2]
Penggunaan
media/sarana pembelajaran bagi anak prasekolah harus dipersiapkan guru
sedemikian rupa. Hal ini penting karena menyangkut kebutuhan ruang bagi
masing-masing anak baik di dalam maupun diluar ruang belajar.[3]
Disisi lain terdapat klasifikasi tentang penyiapan peralatan untuk anak usia
awal menurut area perkembanganya, yaitu:
a Perkembangan
fisik, perlengkapan penunjangnya adalah alat panjatan, mainan beroda,
balok-balok, ban, bola, sepatu tali, mute untuk dironce, kartu dengan pola,
papan keseimbangan, tangga, gunting, alat perkayuan, alat-alat untuk main
pasir, serta alat lain yang memungkinkan anak mengembangkan koordinasi otot
besar dan halus.
b Perkembangan
sosial, memerlukan alat yang berhubungan dengan kantor pos, alat yang biasa
dijual di toko kelontong, alat rumah tangga, dan alat lain yang mendorong anak
untuk bermain atau bekerja sama.
c Perkembangan
intelektual, memerlukan alat berupa: binatang, tanaman, alat untuk
dimanipulasi, pasir, air, kayu balok, papan titian, gelas, ukuran, alat mainan yang berpasangan,
buku, daun, bunga, puzzle, dan sebagainya.
d Perkembangan
kreativitas, memerlukan berbagai alat gambar/lukis, berbagai macam ukuran,
bentuk dan kualitas kertas, pensil berwarna, lilin, biji-bijian, gunting,
krayon, sedotan dan seterusnya.
e Perrkembangan
bahasa, membutuhkan buku, tape, kartu yang dapat mengembangkan bahasa, cerita,
bermain jari-jemari, boneka, wayang, buku buatan anak sendiri, baju, kunjungan
luar, situasi sosial, bermain pura-puta, kesempatan untuk bertemu dengan orang
lain.
f Perkembangan
emosi, memerlukan alat yang dapat membuat anak berhasil melakukan, manantang
tetapi tidak membuat frustasi, mainan yang membuat anak mampu.[4]
[1] Oemar Hamalik, Psikologi
Belajar dan Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2002, Hlm. 65
[2]
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,
Jakarta, 2002, Hlm. 36
[3] Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan
Anak Prasekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, Hlm. 154
[4]
Ibid., Hlm. 156-157
Tidak ada komentar:
Posting Komentar