Senin, 07 Juli 2014

Konsep Dasar Bimbingan Konseling

"+"



Konsep Dasar
Bimbingan Konseling


Dalam kehidupan manusia mempunyai berbagai masalah yang selalu membuatnya terpuruk dalam permasalahan. Ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk sosial yang selalu ingin bergaul dengan siapa saja. Diantara mereka mempunyai kepribadian atau sifat yang berbeda, sehingga banyak permasalahan yang mempengaruhi kehidupannya.
Permasalahan yang terjadi menimpa pada semua kalangan, khususnya para remaja. semua permasalahan yang terjadi harus dipecahkan, kalau tidak segera dipecahkan masalah-masalah tersebut dapat menghambat kelancaran proses belajar dan perkembangan anak didik meskipun masalah yang dihadapi tidak ada kaitannya dengan kegiatan akademik dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya bagi tenaga pendidikan. Selain itu pengaruh pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah pembinaan perilaku anak didik sehingga berhasil sebagaimana diharapkan dalam perkembangannya.
a.       Pengertian Bimbingan
Bimbingan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu tuntunan pimpinan.[1] Sedang berdasarkan pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 29/1990, bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.[2]
Menurut Rahman Natawidjaya (1978) bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah., keluarga, dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya. [3]
Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
Sedangkan pakar yang lain menyatakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu baik anak-anak, remaja maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli itu, maka bimbingan merupakan :
1)      Suatu proses yang berkesinambungan.
2)      Memberikan bantuan kepada individu.
3)      Bantuan yang diberikan itu dimaksudkan agar individu dapat memahami keadaan dirinya dan mampu mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
4)      Kegiatan yang bertujuan utama memberikan bantuan agar individu dapat memahami keadaan dirinya dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.


b.      Pengertian Konseling

Konseling berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa latin yaitu consilium yang artinya “bersama”  atau “bicara bersama”. Pengertian berbicara bersama, dalam hal ini adalah pembicaraan konselor (counselor) dengan seseorang atau beberapa klien (counselee).[4] Atau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konseling adalah pemberian bimbingan oleh yang ahli pada seseorang dengan menggunakan pendekatan psikologis atau proses pemberian bantuan oleh konselor kepada konsele sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah.[5]
Menurut Edwin C. Lewis (1970) konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah (klien) dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang memungkinkannya berhubungan secara lebih efektif dengan diri dan lingkungannya.[6]
Sedangkan pakar yang lain menyatakan bahwa konseling adalah suatu upaya bantuan yang diberikan kepada konsele supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri. Untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.

Dari beberapa pengertian konseling yang dikemukakan para ahli itu, maka dapat disimpulkan bahwa :
1)      Konseling merupakan proses interaksi antara dua orang individu, masing-masing disebut konselor dan klien.
2)      Dalam proses pemberian bantuan.
3)      Dilakukan dalam suasana profesional.
4)      Berfungsi dan bertujuan sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.


[1]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Pusat Pembinaan Bahasa, Balai Pustaka, Jakarta, 1994, hlm. 133.
[2]Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 18.
[3]Ibid, hlm. 19.
[4]Priyatno dan Ermananti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hlm. 99.
[5]Departermen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.cit, hlm. 519.

[6]M. Hamdani Bakran Adz-Dzaki, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2002, hlm. 179.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar